PALEMBANG -- Wakil Presiden HM Jusuf Kalla (JK) dan mantan Ketua DPR Akbar Tandjung, menjadi saksi dari peristiwa besar dalam sejarah pergerakan kemahasiswaan di Indonesia.Dua kubu di tubuh Himpunan Mahasiswa Indonesia (HMI), yakni HMI Diponegoro dan HMI Majelis Penyelamat Organisasi (MPO), Senin, 28 Juli, sepakat untuk islah atau kembali bersatu.
Komitmen islah dibacakan Ketua Umum Pengurus Besar PB HMI Diponegoro 2006-2008 Fajar R Zulkarnaen, dan Ketua PB HMI MPO 2007-2009, Syahrul Effendy Dasopa dalam pembukaan Kongres XXVI HMI di Hotel Novotel, Pelambang, Senin, 28 Juli.
"HMI Diponegoro dan HMI MPO sepakat untuk meruntuhkan ego pribadi dan ego kelompok dan menyatu dalam upaya bersama menegakkan syiar Islam,” ucap Fajar dan Syahrul ketika bergantian membacakan pernyataan islah di depan kurang lebih empat ribu kader dan alumni HMI.
Ikrar islah itu langsung disambut standing ovation seluruh hadirin, termasuk Wakil Presiden HM Jusuf Kalla, mantan Ketua DPR RI Akbar Tandjung, Menteri Perindustrian Fahmi Idris, Menteri Pertanian Anton Apriantono, Menteri Perhubungan Jusman Syafii Djamal, dan Ketua Fraksi Partai Golkar Priyo Budi Santoso.
Fajar mengatakan, kesepakatan islah itu akan ditindaklanjuti dengan perumusan bersama anggaran dasar HMI dengan menyatukan asas dan Nilai Dasar Perjuangan HMI sesuai rumusan Nurcholish Madjid. Selain itu, kedua HMI akan berupaya menggabungkan kepengurusan PB HMI, dan upaya-upaya lainnya untuk menyatukan perbedaan kultural kader-kader HMI di kedua pihak.
Wapres Jusuf Kalla mengharapkan, penyatuan dua organisasi yang berbeda landasan ideologis itu menjadi contoh bagi Korps Alumni HMI (KAHMI), yang kini juga terpecah menjadi dua kepengurusan. “Ini namanya dunia terbalik, anak mengajar bapak. Saya harapkan komitmen itu segera ditindaklanjuti, jangan sampai pecah lagi,” kata wapres.
Mantan Ketua Komisariat HMI Fakultas Ekonomi Universitas Hassanuddin ini menilai, hanya orang berani yang bisa berkonflik. Namun, hanya orang bernyali yang mau berdamai. “Kalau ada masalah, mari kita duduk bersama untuk menyelesaikan. Jadi besok KAHMI harus teken kesepakatan islah,” ujarnya disambut tepuk tangan ribuan peserta kongres.
JK meminta HMI menjadi organisasi intelektual yang berperan besar bagi bangsa. Sebagai insan akademisi, HMI harus berperan memberi solusi mengatasi masalah kebangsaan. “Sesuai syair hymne HMI, kita adalah insan akademisi, pencipta dan pengabdi, bukan insan penghujat dan pendemo,” tegas wapres.
HMI juga dinilainya berhasil mencetak kader-kader yang kelak menjadi pemimpin-pemimpin nasional. Bapak lima anak ini mencontohkan 14 menteri anggota Kabinet Indonesia Bersatu adalah alumni HMI. “Karena itu, saya kerap disebut ketua komisariat HMI Kabinet Indonesia Bersatu,” kelakarnya.
Selain islah HMI Diponegoro dan HMI MPO, pembukaan Kongres HMI XXVI kemarin juga diwarnai “islah” JK dan Akbar Tandjung. Kedua tokoh Golkar ini kerap berseberangan pendapat setelah dalam Munas Golkar di Bali, JK terpilih menggantikan Akbar Tandjung sebagai ketua umum DPP Partai Golkar.
Ketika didaulat memukul gong peresmian pembukaan kongres, JK meminta Fajar dan Syahrul mendampinginya. Tak pelak ribuan kader HMI berteriak meminta Akbar ikut maju ke panggung. Mantan ketua umum PB HMI itu, pun meluluskan permintaan yuniornya. Dia beringsut ke panggung sambil melambaikan tangan yang disambut tepuk tangan meriah hadirin.
Usai memukul gong, JK segera merangkul Akbar dan membuat tanda V (victory) dengan jarinya. Akbar pun tak mau kalah. Sambil menggamit pinggang JK, doktor politik alumni Universitas Gadjah Mada itu juga mengacungkan dua jarinya.
15 Kandidat
Setelah dibuka Wapres JK di Novotel Palembang, seluruh kegiatan Kongres XXVI HMI akan berlangsung di Asrama Haji, Kilometer 10, Palembang. Ketua Panitia Pengarah Kongres XXVI HMI Arif Mustofa mengatakan, kongres akan berlangsung 28 Juli hingga 3 Agustus diikuti empat ribu peserta utusan penuh dan utusan peninjau dari Pengurus Besar, Badko, dan 186 pengurus cabang di seluruh Indonesia.
Masih kata Atrif Mustofa, kongres mengagendakan evaluasi laporan pertanggungjawaban Pengurus Besar HMI periode 2006-2008 hasil Kongres XXV di Makassar, evaluasi AD/ART HMI, dan pemilihan Ketua Umum PB HMI 2008-2010.
Mereka yang akan mengikuti pemilihan Ketua Umum PB HMI 2008-2010 itu adalah Minarmi (Sekjen PB HMI), Pamiga Orba Yusra (Bendahara Umum PB HMI), Hasbullah Khatib (Ketua BPL PB HMI), Muslim Hafidz (Ketua Bidang PPN), Nimran Abdurrahman (Ketua Bidang Hukum dan HAM), dan Arif Mustofa (Ketua Bidang PA).
Selain itu, Sukmono Kumba (Wasekjen PPN), Muhammad Arfan (Kabid Hubungan Internasional), Imam Syafii (Kabid PAO), Farhan Syuhada (Wasekjen PAO), Adi Wibowo (Kabid KPP), dan Jailani (Kabid Media). Kandidat lainnya ialah Amiruzzahri (Kabid Badko HMI NAD), Deding Zamahsyarih (Ketua PTKP), dan Nasir Siregar (Wasekjen Eksternal).
Pemilihan ketua umum PB HMI akan dilaksanakan pada 31 Juli oleh 1.200 utusan penuh dari pengurus besar, Badko, dan cabang. “Pemilihan akan dilakukan dalam dua tahap, yakni pemilihan ketua tim formatur dan middle formatur. Selanjutnya, akan dilakukan pemilihan ketua umum PB HMI,” kata Arif. (Fajar Online)
0 komentar:
Post a Comment