Saturday, August 2, 2008

Surat dari Kanda Syahrul ED

Penjelasan Atas Pernyataan Bersama antara Ketua Umum PB HMI (MPO), Syahrul Efendi Dasopang dan Ketua Umum PB HMI (Dipo), Fajar R. Zulkarnaen

Bismillahirrahmanirrahim

I. Bahwa atas pernyataan bersama tersebut, telah menimbulkan pro dan kontra, pujian dan kecaman, akibat pers yang menerjemahkan hal tersebut sebagai islah. Islah dalam kaitan inipun oleh berbagai pihak dimaknai sebagai penggabungan kedua organisasi menjadi satu organisasi. Yang benar adalah tidaklah seperti itu. Ini hanya komitmen moral saja yang dilandasi semangat dan pemahaman terhadap perintah Allah untuk berpegang teguh pada tali-Nya dan menjauhi perpecahan. Sedangkan penggabungan organisasi hal itu merupakan wewenang struktur kekuasaan di HMI, dan bukan wewenang struktur pimpinan.

II. Komitmen moral persatuan merupakan nilai moral yang melekat pada setiap individu. Tidak seorang pun yang dirinya mengutamakan hati nurani menyukai perpecahan. Apalagi jika moralitas persatuan itu dilandasi oleh semangat untuk menjunjung tinggi dan ketundukan kepada perintah Allah di mana perintah Allah menyatakan secara tegas, “Berpegang teguhlah kalian pada tali Allah semuanya, dan janganlah berpecah belah.”

III. Tindakan saya yang menandatangani pernyataan bersama tersebut tentu dapat dilihat dari dua sisi. Sisi positif dan sisi negatif. Tetapi saya akan mempromosikan sisi positifnya saja. Di tengah kondisi moral masyarakat yang semakin merosot, karena semaraknya perpecahan dan kebejatan moral baik korupsi, perzinahan antara anak dan Ibu yang baru-baru ini menghentakkan hati nurani kita semua, HMI (MPO) mencoba mempromosikan nilai-nilai kelapangan dada mengesampingkan perbedaan demi solidaritas dan persatuan. Nilai-nilai ini dibingkai pula pada ketundukan kepada Allah. Karena itu sudah barang tentu hal itu merupakan refleksi dari semangat tauhid yang kita resapi. Saya percaya, kebesaran kita tidaklah ditentukan oleh banyaknya massa dan kemegahan material, tetapi kebesaran kita ditentukan oleh kebesaran hati dan kerendahan hati menerima uluran tangan dari rival dan kemudian memperlakukannya sebagai saudara.

IV. Dalam konteks isu ini terjadi pada HMI, tentu saya insyaf bahwa hal ini akan menimbulkan multi effect dan multi interpretasi dan juga akan menyedot perhatian publik, khususnya komunitas HMI. Justru karena penghayatan terhadap ajaran yang ditanamkan oleh HMI itulah saya memberanikan diri menyokong komitmen moral persatuan yang dibingkai oleh ketundukan dan pengejewantahan perintah Allah tersebut.

V. Sebagai kader HMI yang dididik lama di HMI (MPO), saya tidak melihat bahwa tindakan saya menyokong komitmen moral persatuan itu dapat menurunkan martabat komunitas HMI (MPO). Dan insyaallah justru sebaliknya. Sebab tindakan yang telah saya lakukan itu selaras dengan penghayatan kita terhadap nilai-nilai Islam yang cinta persatuan dan mengutamakan kepentingan luas di atas landasan petunjuk Allah.

VI. Kepada segenap kader-kader HMI, saya menjelaskan, bahwa dukungan saya sebagai Ketua Umum PB HMI terhadap komitmen moral persatuan tesebut, tidaklah sepantasnya merisaukan hati dan menurunkan semangat ke-HMI-an kita. Sebab eksistensi HMI (MPO) tidaklah ditentukan oleh hubungan yang saling bersaing (rivalitas) dan saling menegasikan antara HMI (MPO) dan HMI (Dipo). Kita harus meletakkan HMI (Dipo) secara proporsional sebagai saudara sesama umat Rasulullah. Eksistensi kita akan ditentukan oleh sejauhmana kita dapat meresapkan ide insan ulil albab pada pemahaman dan tindakan kita.



Bekasi, 29 Juli 2008

Hormat Saya


Syahrul Efendi Dasopang
Ketua Umum PB HMI

0 komentar:

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More