Tuesday, 29 July 2008
PALEMBANG - Wakil Presiden Jusuf Kalla dan mantan Ketua DPR Akbar Tandjung kemarin menyaksikan peristiwa besar dalam sejarah pergerakan kemahasiswaan di Indonesia. Dua kubu di tubuh Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), yakni HMI Diponegoro dan HMI Majelis Penyelamat Organisasi (MPO), sepakat kembali bersatu.
Komitmen islah itu dibacakan Ketua Umum PB HMI Diponegoro 2006–2008 Fajar R. Zulkarnaen dan Ketua PB HMI MPO 2007–2009 Syahrul Effendy Dasopa dalam pembukaan Kongres XXVI HMI di Hotel Novotel, Pelambang, kemarin (28/7). ’’HMI Diponegoro dan HMI MPO sepakat untuk meruntuhkan ego pribadi dan ego kelompok dan menyatu dalam upaya bersama menegakkan syiar Islam,’’ ujar keduanya ketika bergantian membacakan pernyataan islah di depan sekitar empat ribu kader dan alumni HMI.
Ikrar islah tersebut langsung disambut standing ovation seluruh hadirin, termasuk Wakil Presiden Jusuf Kalla, Akbar Tandjung, Menperin Fahmi Idris, Mentan Anton Apriantono, Menhub Jusman Syafii Djamal, dan Ketua Fraksi Partai Golkar Priyo Budi Santoso.
Fajar mengatakan, kesepakatan islah itu akan ditindaklanjuti dengan perumusan bersama anggaran dasar HMI dengan menyatukan asas dan Nilai Dasar Perjuangan HMI sesuai dengan rumusan Nurcholish Madjid. Selain itu, kedua HMI tersebut akan berupaya menggabungkan kepengurusan PB HMI dan upaya-upaya untuk menyatukan perbedaan kultural kader-kader HMI di kedua pihak.
Wapres Jusuf Kalla mengharapkan penyatuan dua organisasi yang landasan ideologisnya berbeda itu menjadi contoh bagi Korps Alumni HMI (KAHMI) yang kini juga terpecah menjadi dua kepengurusan. ’’Ini namanya dunia terbalik, anak mengajar bapak. Saya harapkan komitmen itu segera ditindaklanjuti, jangan sampai pecah lagi,’’ tuturnya.
Mantan ketua Komisariat HMI Fakultas Ekonomi Universitas Hassanuddin itu menilai, hanya orang berani yang bisa berkonflik. Namun, hanya orang bernyali yang mau berdamai. ’’Kalau ada masalah, mari kita duduk bersama untuk menyelesaikan. Jadi, besok KAHMI harus teken kesepakatan islah,’’ ujarnya, disambut tepuk tangan ribuan peserta kongres.
Kalla meminta HMI menjadi organisasi intelektual yang berperan besar bagi bangsa. Sebagai insan akademis, HMI harus berperan memberikan solusi mengatasi masalah kebangsaan. ’’Sesuai syair hymne HMI, kita adalah insan akademis, pencipta, dan pengabdi, bukan insan penghujat dan pendemo,’’ tegasnya.
HMI juga dinilai berhasil mencetak kader-kader yang kelak menjadi pemimpin-pemimpin nasional. Bapak lima anak itu mencontohkan, 14 menteri anggota Kabinet Indonesia Bersatu adalah alumni HMI. ’’Karena itu, saya kerap disebut ketua Komisariat HMI Kabinet Indonesia Bersatu,’’ kelakarnya.
Selain islah HMI Diponegoro dan HMI MPO, pembukaan Kongres XXVI HMI kemarin diwarnai ’’islah’’ Jusuf Kalla dan Akbar Tandjung. Kedua tokoh Golkar itu kerap berseberangan pendapat setelah dalam Munas Golkar di Bali, Jusuf Kalla terpilih menggantikan Akbar Tandjung sebagai ketua umum DPP Partai Golkar.
Ketika didaulat memukul gong peresmian pembukaan kongres, Kalla meminta Fajar dan Syahrul mendampinginya. Tak pelak, ribuan kader HMI berteriak meminta Akbar ikut maju ke panggung. Mantan ketua umum PB HMI itu pun meluluskan permintaan juniornya. Dia beringsut ke panggung sambil melambaikan tangan dan disambut tepuk tangan meriah hadirin.
Setelah memukul gong, Kalla segera merangkul Akbar dan membuat tanda V (victory) dengan jarinya. Akbar pun tak mau kalah, sambil menggamit pinggang Kalla, doktor politik alumnus Universitas Gadjah Mada itu juga mengacungkan dua jarinya. Ketua Panitia Pengarah Kongres XXVI HMI Arif Mustofa mengatakan, kongres berlangsung 28 Juli hingga 3 Agustus, diikuti 4 ribu peserta utusan penuh dan utusan peninjau dari pengurus besar, Badko, dan 186 pengurus cabang di seluruh Indonesia.
Kongres mengagendakan evaluasi laporan pertanggungjawaban Pengurus Besar HMI periode 2006–2008 hasil Kongres XXV di Makassar, evaluasi AD/ART HMI, dan pemilihan ketua umum PB HMI 2008–2010. Lima belas kandidat yang akan mengikuti pemilihan ketua umum PB HMI 2008–2010 adalah Minarmi (Sekjen PB HMI), Pamiga Orba Yusra (bendahara umum PB HMI), Hasbullah Khatib (ketua BPL PB HMI), Muslim Hafidz (ketua bidang PPN), Nimran Abdurrahman (ketua bidang Hukum dan HAM), dan Arif Mustofa (ketua bidang PA).
Selain itu, Sukmono Kumba (Wasekjen PPN), Muhammad Arfan (Kabid Hubungan Internasional), Imam Syafii (Kabid PAO), Farhan Syuhada (Wasekjen PAO), Adi Wibowo (Kabid KPP), dan Jailani (Kabid Media). Kandidat lainnya ialah Amiruzzahri (Kabid Badko HMI NAD), Deding Zamahsyarih (ketua PTKP), dan Nasir Siregar (Wasekjen Eksternal).
Setelah dibuka Wakil Presiden Jusuf Kalla di Novotel Palembang, seluruh kegiatan Kongres XXVI HMI akan berlangsung di Asrama Haji, Kilometer 10, Palembang. Pemilihan ketua umum PB HMI akan dilaksanakan pada 31 Juli oleh 1.200 utusan penuh dari pengurus besar, Badko, dan cabang. ’’Pemilihan akan dilakukan dalam dua tahap, yakni pemilihan ketua tim formatur dan middle formatur, selanjutnya akan dilakukan pemilihan ketua umum PB HMI,’’ jelas Arif. (sumber: Jambi Ekspres online)
0 komentar:
Post a Comment